Sistem Pengapian CDI-DC
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa
baterai memberikan suplai tegangan 12V ke sebuah inverter (bagian dari
unit CDI). Kemudian inverter akan menaikkan tegangan menjadi sekitar
350V. Tegangan 350V ini selanjutnya akan mengisi kondensor/kapasitor.
Ketika dibutuhkan percikan bunga api busi, pick-up coil akan memberikan
sinyal elektronik ke switch (saklar) S untuk menutup. Ketika saklar
telah menutup, kondensor akan mengosongkan (discharge) muatannya dengan
cepat melalui kumparan primaer koil pengapian, sehingga terjadilah
induksi pada kedua kumparan koil pengapian tersebut.
Jalur kelistrikan pada sistem pengapian CDI dengan sumber arus DC ini adalah arus pertama kali dihasilkan oleh kumparan pengisian akibat putaran magnet yang selanjutnya disearahkan dengan menggunakan Cuprok (Rectifier) kemudian dihubungkan ke baterai untuk melakukan proses pengisian (Charging System). Dari baterai arus ini dihubungkan ke kunci kontak, CDI unit, koil pengapian dan ke busi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Jalur kelistrikan pada sistem pengapian CDI dengan sumber arus DC ini adalah arus pertama kali dihasilkan oleh kumparan pengisian akibat putaran magnet yang selanjutnya disearahkan dengan menggunakan Cuprok (Rectifier) kemudian dihubungkan ke baterai untuk melakukan proses pengisian (Charging System). Dari baterai arus ini dihubungkan ke kunci kontak, CDI unit, koil pengapian dan ke busi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Cara kerja sistem pengapian CDI dengan arus DC yaitu
pada saat kunci kontak di ON-kan, arus akan mengalir dari baterai menuju
sakelar. Bila sakelar ON maka arus akan mengalir ke kumparan penguat
arus dalam CDI yang meningkatkan tegangan dari baterai (12 Volt DC
menjadi 220 Volt AC). Selanjutnya, arus disearahkan melalui dioda dan
kemudian dialirkan ke kondensor untuk disimpan sementara. Akibat putaran
mesin, koil pulsa menghasilkan arus yang kemudian mengaktifkan SCR,
sehingga memicu kondensor/kapasitor untuk mengalirkan arus ke kumparan
primer koil pengapian. Pada saat terjadi pemutusan arus yang mengalir
pada kumparan primer koil pengapian, maka timbul tegangan duksi pada
kedua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder dan
menghasilkan loncatan bunga api pada busi untuk melakukan pembakaran
campuran bahan bakar dan udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar